Wednesday, October 1, 2008

Yogyakarta, Jogja, Djokdja atau Ngayogyakarta (part 1)

Dear JSer,

Ibaratnya pelari marathon, sekarang baru nulis lagi ..he..he..he... kata orang Jawa, masih untung nulis daripada ngga nulis sama sekali :P. Karena sering mengikuti nasehat "kata orang Jawa" yang positif thinking terus (kalau ketabrak mobil ... untuuuung tidak cedera, kalau cedera... untuuuuung tidak sampai cacat .... kalau cacat... untuuuuung tidak sampai menghadap pencipta .... kalau sampai menghadap pencipta .... untuuuuung menghadap pencipta... jadi tidak menderita .... POKOKE untung teruuus). Jadi cara memandang positif ini yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Karena itu, dalam rangka melestarikan pandangan positif ini maka liburan Lebaran kali ini diputuskan untuk mengunjungi pusat (tengah) Jawa ... (agak ke selatan dikit) .. Djokdja.
Itu ngakunya ....(sebenarnya saya memutuskan ke Yogyakarta karena BETE ..... rencananya mau ke Mbandung, tapi setelah di hitung2 ... hotel2 di Mbandung itu bikin hutang melendung dan setelah di hitung2 biayanya masih lebih cost eficient ke Djokdja. Lebih mahal "sedikit", biaya hotel dan pesawat ke Ngayogyakarta kalau di total jendral keruksakkannya sedikit lebih mahal dari ke Mbandung .... tapi keuntungannya kan juga jelas.... ada Dagadu ...the...he..he.., ada Borobudur, Prambanan, Mendut (ini orang kaya apa yah... ngaku2 keren tapi menempatkan Borobudur dan Prambanan di urutan ke dua setelah Dagadu ... :P),..... kira-kira begitu Latar Belakang dan Dasar Pemikirannya.

Kalau Yohanes Surya bilang Mestakung (semesta mendukung), saya mah sudah dari dulu (sebelum olympiade fisika) sudah menerapkan sejenis Mestakung (sebenarnya itu penemuan saya kali yak) yang namanya SKS (Sistem Kebut Semalam) jadi persis satu hari sebelum ujian semester, malamnya saya pasti bisa melek terus belajar (kalau tiap malam ujian semester .. asli gua pasti juara kelas..ha..ha..ha..) ..... dan hasilnya yah itu ... IPnya pas-pasan ..... Kalau teman saya yang suma cum laude banyak A nya dan B nya bisa dihitung jari, kalau saya B nya juga bisa di hitung jari ... cuma yah itu... banyak C nya.
Rupanya kebiasaan ini sudah mendarah daging, jadi meskipun mantan pacar sudah dari berbulan-bulan lalu menyindir (kalau orang jawa (yang positif thinking) bilang ...... mengingatkan) ... Mas... nanti Lebaran mau kemana ? Jangan seperti tahun-tahun lalu ngga dapat tiket. Coba di plan dari sekarang.. jawabannya ..beres... beres....tenaaang... tenaaaang. Nah, persis 5 hari sebelum lebaran saya baru ingat dan tiba-tiba merasakan bahwa kok mendadak kayanya semua airline dan hotel-hotel kok kompak jahatin saya. Mereka semua naikin harga dan semua hotel fully book. Alamaaaaaak ... alamat "disetrap" lagi nih gua. Maka keluarlah ilmu mestakung saya dan mendadak jago browsing website hotel dan sibuk telepon kesana kemari... hei...hei..hei..hei ... hei kawan. Percuma, semua hotel sudah fully book dari H-2 sampai H+4. Mau pakai ilmu apa kek, mau di hack kek websitenya hotel .....tetap ajah hotelnya penuh. Kalau maupun sudah dapat harga premium ..... yah itu, setelah hitung2 ... akhirnya diputuskan untuk datang ke kota yang memberikan banyak memori kepada saya (dalam khayalan ... tiap kali dengar lagu Kla).

Lolos dari mulut singa masuk mulut Air Asia
Tiketnya tentunya saya hindarin beli raja Singa Air dan saya dapat Air Asia dan baliknya Garuda. Nah pas di Air Asia ini saya di charge Rp. 30.000,- per bagasi.
Padahal di dalam Syarat dan ketentuan yang dikirimkan kepada saya pada email konfirmasi tiket tercantum :

Pasal 8. Setiap penumpang berhak mendapatkan bagasi cuma-cuma seberat maksimum 15 (lima belas) kilogram. Setiap kelebihan bagasi dikenakan biaya sesuai dengan tarif bagasi lebih yang diberlakukan di Indonesia AirAsia.

Tapi berhubung saya tidak memperkirakan Air Asia kekurangan uang sedemikian rupa sampai perlu menggunakan cara-cara yang memalukan seperti itu akhirnya saya mengalah dan membayar biaya bagasi tersebut. Kalau saya sempat mencetak syarat dan ketentuan tersebut dan saya bawa ...... yakinlah anda petugas Air Asia ... anda yang harus bayar biaya bagasi saya dan bukan saya.

Memang ini kok kayanya gua selalu bermasalah dengan Airline .. ciong kali yak.... jangan sampai deh gua dapat mantu orang Airline...ha..ha..h.a... nanti gua suruh ganti rugi dulu semua kecurangan-kecurangan Airline :P.

Pesawatnya sendiri sih lumayan, joknya kulit tetapi yah itu .. masuknya kaya orang ngga bayar dan berebut masuk ... sampai-sampai ada bule yang mungkin belum tahu "ganasnya" penumpang budget airline di Indonesia kalau lagi ngantri masuk Air Asia ... dia masuk duluan dan istrinya terpisah 3 barisan (mungkin karena istrinya sabar (kalau beberapa orang bilang batas antara sabar dan bego itu tipis banget...... mirip dengan orang bilang batas antara jenius dan gila itu tipis banget :P)) setelah ditunggu-tunggu ... istrinya ngga maju2 .... di selak terus.... akhirnya dia teriak2...my wife... my wife ... saya kirain istrinya hilang atau di harrash sama orang ... ngga tahunya karena istrinya ngga bisa maju2 ... kena selak terus...ha..h.a.ha... setelah berhasil dapat istrinya (ditengah derasnya arus orang berebut masuk supaya dapat seat enak) dia pegang erat2 istrinya ... seperti takut dipisahkan ...... (kalau kaya Demi Moore sih gua mau deh pisahin ... kalau yang ini sih lebih mirip Roger Moore).
Di dalam pesawat juga kelihatan bahwa Air Asia giat cari duit tambahan, dimana-mana (di tiap bangku dan bagasi atas) ada sticketrTop One, saya jadi cemas, jangan-jangan pesawat Air Asia pakai oli Top One untuk pesawatnya :P, kalau ini pesan sponsor ...... saya berdoa saja supaya jangan sampai Air Asia dapat sponsor alat kontrasepsi atau Viagra, kebayang deh, anak gua naik pesawat di depannya ada stiker Sutra.... Untung saja Air Asia masih belum sampai kepikiran untuk meminta bayaran kalau penumpang mau ke toilet ...... bisa jadi, wong untuk bagasi yang airline lain tidak charging dia suruh bayar... maka saya siap-siap saja nanti dia akan charge orang disuruh bayar kalau mau masuk toilet ... kalau ditanya mengapa ? Jawabannya mudah... di pasar ajah kamu pipis bayar... masa di Air Asia Gratis. Kalau mau kreatif lagi mungkin nanti Air Asia jualan lagi, mau duduk di kursi jok kulit bayar tambah Rp. 30.000,- kalau ngga kamu duduk di kursi plastik.

Wah ... gua sudah menyimpang banyak. Tetapi ini memang harus di informasikan. Supaya JS-er yang mau jalan2 naik Air Asia ... ingat untuk cetak SYARAT DAN KETENTUAN UMUM INDONESIA AIR ASIA. Stabilo pasal 8. Setiap penumpang berhak mendapatkan bagasi cuma-cuma seberat maksimum 15 (lima belas) kilogram. Setiap kelebihan bagasi dikenakan biaya sesuai dengan tarif bagasi lebih yang diberlakukan di Indonesia AirAsia.

Bersambung part II, Mang Engking dan Pringsewu.

salam,
Alfons

No comments: