Tuesday, August 22, 2006

Pak Chi Met, Ikan Bakar Bandung

Dear JSer,

Meskipun awalnya saya sudah tidak dapat tempat di Bandung karena fully book semua, ternyata dengan sedikit kesabaran, doa yang banyak, rayu-rayu dan ketabahan hati saya berhasil mendapatkan tempat menginap di Bandung. Karena cukup lama, saya benar2 mengandalkan database dari JS :). Dari rumah sudah siapkan catatan tempat2 makan favorit dari milis dan strategi menjalaninya.
Tetapi berhubung saya bawa dua "boss" kecil yang galak-galak dan harus saya turuti kemauan dan kondisinya (Bos yang ini masih harus minum susu setiap hari dan tidur jam 19.00 paling lambat, kalau tidak "gangland boss alias emaknya" bisa ngamuk, terpaksa semua jadwal dan tempat saya sesuaikan dengan kondisi bos-bos ini. Maklum, karena ini adalah long weekend terakhir sebelum Libur Lebaran).

Pak Chi Met
Tempat pertama yang menjadi sasaran saya adalah Ikan bakar Pak Chi Met, karena dari review-review JSer selama ini selalu merekomendasikan Pak Chi Met dan jujur saja, saya sebenarnya kurang suka (banget / bukan favorit) bakar-bakaran, baik bakar2 ikan maupun bakar-bakar rumah orang. Tetapi karena sudah banyak yang merekomendasikan, ibaratnya hukum majority berbunyi :

Hukum Majority Alfons.
Kalau kamu tidak gila, tetapi semua orang di kota kamu gila dan mereka mengatakan kamu gila, maka artinya kamu gila dan semua orang dikota kamu tidak gila. Jadi supaya tidak di bilang gila, ikut2an gila saja :P.

Jadi kalau JSer semua sudah bilang Pak Chi Met enak, maka supaya tidak dibilang "gila" :P, saya harus membuktikan keenakan Pak Chi Met itu sendiri.
Kalau anda pernah lihat iklan "Kesan Pertama Begitu Menggoda, Selanjutnya Terserah Anda", maka kesan pertama saya waktu sampai di Pak Chi Met Sukajadi untuk makan siang adalah "stress" ... gimana ngga stress, perut sudah keroncongan, tetapi parkir saja saya sudah dibuang ke seberang (trotoar depan restoran) karena ada plang "Parkir Penuh" dan disebelahnya ada tulisan "Valet" (tapi sware .... tukang parkirnya bilang "Pale").
Tapi kudu sampai dan salah satu "boss" yang kecil tertidur lagi (untung yang bawa emaknya .... makanya kalian tahu mengapa istri saya sterep :P). Di depan pintu masuk disambut Mbak2 ... saya pikir ini apa ponakannya Pak Chi Met (mau sok akrab biar dapat diskon). Mbaknya bilang waiting list.... yah mau apa lagi, 5 orang. Sambil nunggu saya lihat kalau di deretan pengunjung sudah banyak korban2 bergelimpangan dengan muka memelas seakan-akan berkata .. Pak... Pak Chi Met, kasihaaaaaan, sudah berhari-hari nih tidak makan Ikan Bakar Pak Chi Met ........ tolongin yaaaaaa, cepat keluarin makanannyaaaa.
Setelah menunggu 15 menitan (sambil nguberin boss saya yang satu lagi lari-lari .... asal jangan sampai dia nyamber makanan orang saja ... namanya juga anak kecil lagi lapar :P) akhirnya kita dapat meja juga (saya pesan makan di meja, bukan beli meja). Tetapi itu bukan happy ending, ini baru "dapat meja", mejanya masih penuh makanan dan masih ada sisa penghuninya (jadi mbaknya yang urus antrian baik, karena saya samperin dia terus (tiap 1 menit saya samperin .... mungkin bukan baik kali, dia bosan lihat muka saya) saya di suruh nongkrongin meja yang baru selesai makan, katanya sih orangnya bersedia di tongkrongin ... lha.. masa ngga bersedia, kalau ngusir saya sih nanti saya aduin Pak Chi Met baru nyaho lu, saya rencana ngaku-ngaku saudara Pak Chi Met, karang2 ajah nama ... Pak Chi Bun atau Pak Chi Liong ... kan sama-sama marga Pak). Lalu saya musti gantian sekarang merayu ponakan Pak Chi Met yang lain, yang beresin meja. Mas Chi Mat.... tolong ini masih belum beres (kursinya masih 4.... saya lagi nunggu meja samping meleng, kalau sudah agak meleng saya mau sikat kursinya satu) ... 10 menit lagi saya baru dapat bantuan dari ponakannya Pak Chi Met, Mas Chi Mat, lalu langsung pesan.
Nah, waktu pesan ini saya ingat pengalaman ... jangan pesan yang beton2 ...eh salah boten2 kalau lagi rame ..... kecuali kamu berani menanggung resikonya, sampainya besok pagi atau nanti salah nomor. Maka saya langsung tanya ... mas yang paling banyak orang pesan apa disini ?? (Saya ngga tanya specialty lagi ..... nanti dapat teh lagi... sudah ganti cara nanyanya... belajar dari pengalaman). Tahu ngga jawabannya ??

FreshTea .....

Buset, ini apa pada sentimen sama gua, jawabannya kok gitu ?? (gua sudah kirain si Pak Chi Met ini ikutan milis dan mau ngeledek gua .... ha..ha...ha..Ge er). Tetapi rupanya setiap paket Pak Chi Met itu dapatnya sama minum FreshTea jadi jawabannya memang Frestea.

Akhirnya gua pesan default, Paket Ulam Ikan Gurame Goreng (karena saya mau bandingin sama Gurame Goreng Pondok Laguna yg jadi favorit saya), Paket Ulam Ikan Bawal Goreng dan paket Ulam Ikan Kuwe Bakar (aneh yah ... ikan rasa Kuwe apa enak) dan karena ngga mau rugi pesannya yang paket sama Cumi Isi dan Udang Windu. Sambil pesan yang non default Tumis Kangkung Terasi, Toge Sayur Asin dan Lotek.

Waktu menunggu itulah sebenarnya merupakan saat-saat paling berharga dimana saya jadi menyadari hakikat saya kita bahwa "Manusia tidak hanya hidup dari roti saja" tetapi juga dari nasi, ikan bakar dan Frestea (Grrrr ... gua memang ada masalah nih kalau urusan teh-tehan). Muka-muka memelas banyak sekali, dan akhirnya karena hukum majority (mungkin tanpa saya sadari) muka-muka kami jadi memelas setelah menunggu 15 menit. 1/2 jam menunggu, gua yakin semua anggota keluarga gua langsung lolos seleksi MD Entertainment ...... karena mereka sedang mencari pemain pengganti Joko Tingkir ... buaya - buaya kelaparan.

Tetapi ada bagusnya, kangkung datang duluan, tauge datang duluan dan Lotek datang duluan .... ikannya belakangan (telat 1/2 jam dari kangkung cs). Tentunya rekan-rekan bisa menduga ... kangkungnya habis duluan (padahal maksudnya kan supaya bisa nemenin makan ikan bakar/goreng). Kangkungnya oke banget :), Tauge ikan asinnnya kurang enak, loteknya paling kurang (itu informasi emaknya anak-anak). Jadi next time saya order kangkung saja.

Lalu setelah penantian panjang dan introspeksi rohaniah atas kebutuhan jasmaniah ....... datanglah ikannya...... wah, sudah "subyektif" nih. Namanya orang lapar ... kalau dikasih makanan biasa2 ajah ... jadi enak banget .... bodo amat, gua makan dulu. Istri mau makan pelan2 ... salah sendiri, anak mau ngga doyan... minum Frestea ajah, mama saya makan sedikit .. ngga apa2 ... gua makannya banyak. Tetapi rupanya kelima orang ini pikirannya sama, saya nawarin basa basi ikan gurame goreng ke mama saya (padahal saya doyan banget) , biasanya nolak ... langsung diambil .. walah.... kok berubah nih si mami ... sudah 37 tahun bergaul baru tahu aslinya sekarang. Istri yang biasanya nolak kalau ditawarin ... malah sibuk ambil sendiri (salah pilih nih... baru ketahuan aslinya). Beda lagi dua anak yang makannya susah ... dikasih ikan ... masuk ikan, dikasih udang... masuk udang... ngga dikasih cumi... dia minta.....

Jika anda melihat tingkah 5 orang ngerubutin 3 paket ulam yang terdiri dari 3 ikan "apes" + 3 udang windu + 3 cumi ..... anda bisa tahu bahwa makanan itu enak sekali dan atau ke lima orang itu rakus sekali. Jadi kesimpulannya Pak Chi Met ... jago banget bakat ikannya :).

JSer memang hebat dan gua senang ikutan gila :).

Kenalan dengan Pak Chi Met.
Sebagai detektif JSer, saya tentunya harus bertemu muka dengan Pak Chi Met ini. Siapa tahu kalau ketemu Bu Chi Met (mustinya dia ini kaya banget) dan tertarik untuk menjadikan saya suami kedua (setelah terlebih dahulu menceraikan suami pertama dong .... mana mau gua dimadu, di Frestea sudah keseringan... kan niru CT). Lalu saya tanya Mbaknya setelah saya bayar.....

Alfons : "Mbak, Pak Chi Met nya ada ngga ??"
Mbak : "Haa.....??"
Alfons : "Pak Chi Met atau anaknya ada Mbak ??"
Mbak : "Mas... Pak Chi Met itu artinya Ketumbar" Itu Bahasa Thailand.....
Alfons : "Buset.... gua di madu sama ketumbar....."

Untuk informasi Pak Chi Met, anda bisa akses websitenya .. www.pakchimet.com

PS: Review ini saya lakukan karena saya merasa hutang budi dengan JSer yang sudah menginformasikan tempat2 makan seru dan membuat liburan saya kali ini paling sukses dan memuaskan. Saya juga dapat input berharga mengenai Balcony, Bungsu, Sierra, Peak, Riri, Tizi (sayang ngga kesampaian). Sekali lagi Trims untuk JSer.

salam,
Alfons

No comments: