Friday, June 22, 2007

Jalan-jalan ala orang IT

Apakah anda dapat membeli tiket pesawat dan langsung check in tanpa perlu beranjak dari kursi anda ? Kalau pertanyaan ini dilontarkan 5 tahun yang lalu, kemungkinan akan dijawab dengan gelengan kepala atau mungkin akan dijawab setengah ngeyel . Bisa ........ saya tinggal angkat telepon dan panggil sekretaris saya ......... Kagome, tolong belikan saya tiket pesawat yah.....

Tapi jika hal ini ditanyakan sekarang, tanpa memerlukan Kagome dan hanya butuh yang namanya internet (dan kartu kredit yang berlaku tentunya) anda bisa melakukan hal itu. Bahkan hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kagome hari ini dapat dilakukan melalui internet ..... Check In melalui Internet.

Bagi segelintir orang IT atau pengguna jasa penerbangan di negara dengan penetrasi internet yang tinggi, hal ini mungkin menjadi hal yang biasa. Namun untuk ukuran Indonesia hal ini mungkin masih agak sulit. Meskipun untuk “beberapa” maskapai penerbangan asing, internet check in sudah diterapkan di Indonesia namun untuk maskapai lokal rasanya “Jalan Masih Panjang”.

Ada lagi keuntungan lain yang bisa anda dapatkan dengan pembelian tiket melalui internet dan tidak bisa anda dapatkan sekalipun anda berada di travel agent atau kantor maskapai penerbangan. Kebebasan dan keleluasaan memilih. Dengan internet, anda dapat memilih berbagai maskapai penerbangan, melakukan pengecekan harga berbagai maskapai dan memilih yang termurah dan beberapa alternatif rute sampai merubah-rubah jadwal keberangkatan anda berulang-ulang seenak “udel” tanpa perlu takut ada yang memarahi atau sebal. Bayangkan jika anda melakukan hal ini di Airline atau travel agent, bisa-bisa anda dicemberuti atau diusir :P.

Demikian pula dengan pemesanan akomodasi. Anda dapat melakukan secara online tanpa takut “diketok” karena ada jaminan the best internet price. Pernah penulis mendapatkan cerita dari seorang teman Belanda yang ingin menginap di Hotel Tahiland dengan tarif US $ 50. Si Belanda minta waktu sebentar dan memesan melalui internet dan mendapatkan tarif US $ 35.

Lalu bagaimana kita mengetahui rekomendasi penginapan, tempat makan, tempat yang pantas dikunjungi dan hal-hal lainnya ? Jawabannya lagi-lagi mudah, lihat resensi di internet. Salah satunya adalah Wikitravel www.wikitravel.org. Untuk mendapatkan gambaran seberapa saktinya referensi Wikitravel, coba anda tempatkan diri dalam “sepatu” orang asing (pasti kegedean kalau sepatu beneran :P) masukkan kata “Jakarta” dan anda akan mendapatkan informasi mengenai Jakarta sebanyak 20 halaman (7.461 kata). Masukkan kata “Bogor”, informasi sebanyak 5 halaman (1.631 kata) menanti anda di http://wikitravel.org/en/Bogor (lihat lampiran). Anda bahkan diberitahu tarif Angkot Rp. 2.000,- dan tarif Bemo Rp. 1.500,- (gratis copet :P).

<<>>

The easiest way to get around Bogor is by angkot, little green minibuses, hordes of which infest Bogor's central streets. Any trip from anywhere to anywhere costs Rp. 2000, paid when you get off. There are also some Bali-style bemo minibuses, mostly outside the city center, which are even more cramped than angkot and charge around Rp. 1500. A full table of angkot and bemo routes is available here.

The downsides to using angkot are are that the drivers are reckless and theft is all too common (guard your belongings). Also, angkot only depart from their pangkalan (terminals) when full — 10 minutes on a good day on a busy route, 90 minutes on a bad day on an unpopular one.

<<>>

Check In Internet

Kalau hal ini dilakukan di Indonesia, mungkin maskapai penerbangan lokal akan berhitung cermat dan hasil akhirnya mereka akan kembali menggunakan cara konvensional.

Tanya Kenapa ??

Karena penetrasi internet di Indonesia masih rendah sehingga persentase pengguna yang akan melakukan check inpun akan sedikit, selain itu mungkin (bagi maskapai penerbangan) mempekerjakan beberapa karyawan untuk menjaga counter check in secara jangka pendek akan lebih hemat. Jangankan di Indonesia, di beberapa negara maju Eropapun counter check in konvensional antriannya jauh lebih panjang dari counter auto check in (check in sendiri ke mesin seperti ATM dan nantinya Boarding Pass secara otomatis akan diberikan oleh mesin autocheck in), jadi wajar saja jika sebagian orang masih senang cara konvensional.

TETAPI check in internet memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh counter check in dan mesin auto check in (kalau kelebihan counter check in yang tidak dimiliki check ini internet tentu ada, seperti penjaga counternya keren-keren, wangi dan bisa diajak ngobrol :P, kalau mau begitu sih ke Mall ajah ngobrol sama Mbak di stand minyak wangi .... LoL). Setidaknya ada dua keuntungan :

  • Anda bisa bebas antri.

Jelas kalau menggunakan internet anda tidak perlu antri, apalagi high season. Dalam beberapa kasus, antrian Check In memakan waktu lebih dari satu jam (yang lebih lama juga banyak ... beneran nih), jadi bayangkan bete nya kalau sudah keren-keren pengen jalan-jalan.... habis itu di”asin”kan sejam untuk ngantri. Apalagi kalau ada yang mau nyerobot .... rasanya sudah mau sambit ajah :P.

  • Check In lebih cepat

Check In internet buka lebih cepat dari counter Check In konvensional. Kalau counter Check In konvensional buka kira-kira 2-3 jam sebelum keberangkatan, atau paling hebat 5 jam sebelum keberangkatan. Check In internet buka 24 jam dan beberapa bahkan sudah buka 36 jam sebelum keberangkatan. Jadi kalau anda berangkat jam 9 pagi tanggal 23 Juni 2007, tanggal 22 Juni 2007 jam 9 pagi anda sudah bisa Check In. Kalau anda Check In di counter konvensional 24 jam atau 36 jam sebelum keberangkatan, tanggung anda akan jadi ikan asin di airport.

  • Bisa pilih tempat duduk

Nah, ini satu lagi kelebihan Check In internet. Ketika melakukan Check In, anda bisa memilih tempat duduk. Bisa lihat-lihat tempat duduk yang tersedia apa ajah, ngopi dulu atau ke toilet dulu ... lalu lihat-lihat lagi ....... dan pilih tempat duduk yang anda mau. Kalau anda lakukan hal ini di counter check in, bisa-bisa tiket anda disobek-sobek oleh Mbak penjaga counter atau penumpang lain yang mengantri dan yang sebel dengan tingkah anda :P. Untuk pemilihan tempat duduk yang baik anda juga dapat mendapatkan referensi tempat duduk, silahkan lihat uraian tentang Seat Guru setelah ini.

Seat Guru

Salah satu tempat yang menjadi favorit dan direkomendasikan oleh beberapa penikmat jalan-jalan sejati yang tergabung dalam milis Jalansutra@yahoogroups.com adalah website Seat Guru www.seatguru.com. Website ini bukan menawarkan bagaimana caranya duduk yang baik dan benar, tetapi memberikan informasi detail (peta) tempat duduk pesawat yang anda tumpangi dan rekomendasi tempat duduk mana saja yang direkomendasikan (Good Seat) dan tempat duduk mana saja yang tidak disarankan (Poor Seat). Sebelumnya anda harus mengetahui nama maskapai dan jenis pesawat yang akan anda tumpangi. Penulis pernah tidak sengaja “bandel” memilih poor seat, rupanya memang tempat duduk tersebut tidak enak, karena ruang kaki (leg room) lebih sempit dari tempat duduk yang lain. Poor Seat ini umumnya terdapat di tempat duduk terakhir sebelum pintu darurat. Sayangnya fasilitas ini hanya tersedia untuk maskapai asing L, penulis mencoba untuk mencari nama maskapai lokal tetapi bahkan maskapai sekelas Garuda Indonesia pun tidak tercantum di Seat Guru. Tetapi jangan menyerah dulu, jika anda menggunakan maskapai lokal, cari jenis pesawat yang sama dengan maskapai lain lalu semaksimal mungkin rayu Mbak penjaga counter untuk mendapatkan tempat yang anda miliki. Jangan sampai anda print peta dari Seat Guru dan kelihatan Mbaknya, nanti dia minder :P. Ada tips untuk anda yang ingin berjalan jauh (definisi jauh disini adalah yang terbang lebih dari 6 jam, kalau Cuma ke Bandung atau Yogyakarta dari Jakarta sih memang cukup jauh tapi buat pesawat yang speednya bisa mencapai > 900 KM/jam itu kurang jauh) apalagi yang termasuk golongan Pendekar Toilet Kelana (yang sering ke toilet), sebaiknya anda pilih Isle Seat (Aeeerlrlrl) seat atau duduk di samping gang daripada Window seat (kok ngga ada Linux Seat yah :P). Soalnya karena persaingan yang ketat, maka maskapai penerbangan memberikan ruang kaki secukupnya saja bagi anda demi memuat lebih banyak tempat duduk. Bayangkan jika anda ingin memenuhi panggilan Hina Kelana (panggilan alam) dan ada orang disamping anda yang sedang tertidur dan mengorok (badannya gede, tatoan dan brewokan lagi) .... tentunya anda tidak tega (kata lain dari takut) membangunkannya. Kalau manjat ke belakang ... tetap juga ada orang lain :P. Atau kalau mau ikut saran dari Bos kecil saya (Red... anak), dia selalu bawa kantong plastik (mamanya), jadi kalau ada panggilan alam yah langsung disalurkan ke kantong plastik itu dan di ikat lalu nanti diberikan ke mas cleaning service yang membersihkan pesawat ..ha..ha...ha.. bisa mimpi buruk petugas cleaning servisnya .... dikira redoxon. Tapi ini hanya berlaku untuk mas-mas yah, pesan untuk Mbak-Mbak... ingat pesan Smackdown...."Don't Try This at Home".....or public (ooops..sensor).

http://alfonstan.blogspot.com/2007/06/jalan-jalan-ala-orang-it.html

Selamat Ulang Tahun Jakarta, semoga makin cepat ada MRT yaaaaah. :)

salam,

Alfons

No comments: