Thursday, May 24, 2007

Tour Bali Jalansutra Mei 2007

Kembalikan Buluku Padaku

Dear JS-er,
Mohon maaf kalau baru bisa kirim laporan sekarang.

IMB

Sebenarnya saya ikutan tour JS ini ada dua misi (yang pertama memang mau keluar bareng2 JS-er dan yang kedua karena ada undangan married (dan mabok2an :P) di Bali). Exit permit (visa ke Bali) dari istri bisa saya dapatkan karena ada alasan undangan kawin di Bali .... (wong waktu kita kawin temanku datang.... kok sekarang dia kawin kita ngga datang) ha..ha..ha.. jadi muluss visa ngga dipersulit. Visa dari dua bos2 kecil saya juga mudah saya dapatkan karena istri saya di rumah ..... kalau istri saya tenteng, baru visa dari 2 bos kecil tidak keluar .... wis, masalah IMB ... Izin Makbeng ke Bali selesai.

Sebenarnya kalau mau diceritakan detail ... bisa satu buku (saya tinggal pinjam bukunya dari Andrew, scan pakai OCR :P), tetapi berhubung takut pada ketiduran dan saya disemprit moderator galak karena melanggar hak cipta buku saya persingkat saja dan fokus pada point2 yang menarik bagi saya (semoga juga menarik untuk anda2).

Komunitas JS-er dan tidak boleh makan bekal sendiri di Air Asia

Komunitas JS-er terdiri dari berbagai usia dan profesi. Ada pelukis (yang lukisannya 1 buah menyelesaikannya bertahun-tahun), ada pemabuk, ada Bucheri (bule nge-chet sendiri), ada petinju (Mike Tyson), ada penyiar radio wanita, ada penyiar radio pria (gagal) yang disabotase Andrew dan mikenya dihancurin, ada Andrew Pop Mie, ada tante awet muda yang jadi favoritnya Pregio, ada anak muda yang jadi favoritnya pregio, ada klepon terenak (lebih enak dari yang di recommend pak Wongso) dan tentunya ada pregio. Pokoknya seru dan tentunya hati deg-degan, kira-kira bisa ngga in dengan komunitas baru ini.

Check in berjalan mulus dan tidak banyak insiden, memang enaknya kalau travel dalam group, semuanya diurusin kita tinggal modal dengkul dan betis yang kuat saja. Di pesawat, sebenarnya saya mempunyai ekspektasi karena ini jalan-jalan JS, harusnya dari gua datang sampai pulang.... harus selalu kenyang, minimal timbangan naik 5 kilo dan celana naik 2 size (Yohan sudah pakai celana karet untuk berjaga2). Tetapi nyatanya dari gua datang.... gua kelaparan (karena ngga keburu sarapan pagi ... takut ditinggal) dan waktu di pesawat ... bukannya dapat hiburan, malah penderitaan..... Andrew makan Pop mie (Mie ABC) tertinggi dan tercepat di dunia dan dengan baik hati membagikan aromanya saja kepada semua penumpang, termasuk saya .....hiks. Mana Air Asia ada peraturan “Tidak Boleh (ketahuan) Makan Makanan Sendiri” dan harus beli dari Air Asia ... kayanya Air Asia satu group dengan Studio 21 (yang beda Cuma Air Asia ngga ada satpam yang melototin bawaan kita waktu nonton). Jadi kalau mau makan bekal sendiri, mungkin harus hit and run ... eh salah... hide and seek dengan pramugarinya, kalau lewat... pura2 ngga makan, mulut diam, kalau sudah pergi... kunyah lagi... ha..ha..

Hotel

Dari sisi hotelnya, yang oke adalah Hardrock dan Harris. Hotel di Ubud kurang oke (in my personal opinion). Mana gua dapatnya hotel di lantai 2 (secara kesehatan lebih baik karena jadi sehat harus manjat2 ke lantai dua bawa2 koper) dan secara interior kalah dgn Hardrock dan Harris. Makanan paginya juga, berasa deh makan seadanya di hotel Ubud dibandingkan makan apa aja yang ada di hardrock. Kalau di Harris saya ngga coba breakfastnya jadi ngga bisa komentar.

Kintamani dan Cindy

Tempat di Bali yang paling sering terngiang di telinga saya sejak jaman SMA adalah “Kuta” dan “Kintamani”, dua benda yang paling sering terngiang di telinga di Bali sejak jaman SMA adalah “ombak” dan “angin”. Penyebabnya adalah (ini serius lho) karena ada lyrics lagunya Ebiet.

<<>>

Gemuruh ombak di pantai Kuta.

Sejuk lembut angin di bukit Kintamani.

Gadis2 kecil, menjajakan cincin .....tak mampu mengusir kau yang manis

Bila saja, kau ada disampingku (waktu itu gua masih single ... jadi selalu mencari si “kau” ... sekarang sudah dobel, malah ke Bali ninggalin “kau”)

Sama2 arungi danau biru

Bila malam, mata enggan terpejam

Berbincang tentang bulan merah ...

<<>> with permission from Ebiet G Ade (dalam hati gua sudah minta izin)

Jadi tiap kali ke Bali, gua cari suara ombak di Kuta ... senangnya hati ini. Lalu sesampai di Kintamani ... gua hirup udaranya... senangnya hati ini. Tetapi ada yang kurang nih. Arungi danau biru dan bulan merah. Kalau bulan merah... katanya seniman... itu artinya bulan madu, gua sudah dapatkan dengan si “kau”. Cuman gua ngga sempat arungi danau biru (ingat lho, danau biru... bukan film biru). Gimana mau arungi danau biru di Kintamani, mau turun saja sudah dapat informasi serem dari penduduk kalau jalannya terjal, berbahaya. Terus sering dapat informasi kalau ke Trojan (eh... Trunyan) di tengah jalan tukang sampannya suka meres (bukan meres baju) tapi meres penumpangnya (ini arti kiasan ... kalau meres Harry Mike Tyson... gua rasa tukang perahu juga mikir2... baik meres beneran maupun kiasan).

Mangkanya di Kintamani selama ini cuma sampai tahap menikmati sejuk lembut angin saja, dan foto-foto.

Tetapi rupanya bukan JS-er kalau ngga beda. Sesampai di Kintamani (dimana makan di restoran2 Kintamani saja juga dihindari turis karena sudah tidak enak, mahal dan tidak enak lagi ...:P) kita sudah ditungguin oleh mobil2. Ada Pregio, ada karimun, ada Taft. Awalnya saya pikir... lha..lha...lha... si Andrew kok nekad banget, apa habis makan Pop Mie di pesawat jadi korslet dia. Kok kita semua malah disuruh naik omprengan ... kan bahaya, nanti kita di peres (kecuali Harry). Tapi setelah ikutan naik, saya baru tahu kalau ini adalah kerjaan si Cindy (anak IPMI lhoooooo). Teman kuliahnya di BMW (Binstitut Meknologi Wandung) punya Bapak, terus Bapaknya punya tanah di Kintamani, terus Bapaknya hakim (kalau ngga salah).. ini hakim beneran, bukan Hakeeeeem Abdul Jabar. Dan mengelola resort di Kintamani.

Wah.... sesampai di resortnya.... hmmmm, its heaven man. Pertama-tama saya melihat hamparan danau (Batur kali yah) yang indah banget, dengan latar belakang gunung kalau ngga percaya lihat wallpaper komputer gua :P. Serasa danau dan gunung itu punya gua. Lalu di resort itu banyak bebek (atau angsa) gua bukan ahli unggas, pokoknya bisa berenang dan ngapung di empang jadi bukan ayam. Gua langsung minta foto, ada JS-er lewat (kalau saya ngga salah ingat namanya Rosa..... istrinya Yoyo :P) , tanpa ba...bi...bu... tolong fotoin yah, aku mau foto dengan background bebek. [Kalau ngga percaya gua foto depan bebek, ini solid prove dan gua ngga ngarang-ngarang :P]

Terus lihat danau nganggur, ada jetsky, banana boat dan perahu. Wah... gua langsung mau jetsky. Gua mau mengarungi danau biru (ngga tahu deh, warnanya biru apa hijau yah ... soalnya bayar sewa jetskynya mahal juga... jadi agak-agak hijau warna danaunya) tapi jelas ini merupakan pengalaman yang paling menyenangkan di Bali dan paling berkesan. Kalau ke Bali gua musti mampir neh disini, mengarungi danau biru sama Ebiet... eits... sama si “kau”.

Wah... trims banget yah Cindy, kalau lu pria, gua angkat jadi saudara. Kalau lu wanita gua angkat jadi mantu (sama anak gua yang pertama, bisa berduaan dia main game Winnie The Pooh)...ha..ha..ha.. thanks for showing me one of the best part of Bali J.

Fire Dance dan lukisan

Sebenarnya gua sih biasa2 ajah dengan kebudayaan, dan nyeninya juga parahan banget. Kalau deket2 orang yang mengamati budaya ... lukisan, tari-tarian... gua juga harus ikut2an dong. Biar dikira keren dan menghargai budaya. Jadi waktu ditawarin... siapa yang mau ikut nari. Gua sudah jerih... dalam hati seperti pasir berbisik ....... jangan gua......jangan gua..... jangan gua. Tapi berhubung JS-er yang lain pada mau dan sebagai pendatang baru.... kudu inisiatip, waktu Andrew Pop Mie tanya saya... lu mau ngga Fons... gua ngangguk (sambil ngutuk2... dasar nih si raja Pop Mie, kok tanya gua kenceng2 sih di depan orang2, kalau gua jawab ngga mau tengsin nih :P). Maka jadilah saya salah satu anggota (kalau ngga salah perannya tuh gua jadi monyet deh... iyah.. beneran, kaya anak buahnya Hanoman gitu). Waktu dipakaikan kostum, harus lepas baju (telanjang dada... namanya juga peran monyet, masih bagus boleh pakai celana) dan senang juga karena itu pertama kalinya saya pakai kostum (pakai kostumnya saja sudah senang ... berasa pakai kostum Spiderman). Jadi pertama dipakaikan selembar kain yang dibelit seperti kita pakai handuk, hanya ujungnya (depan perut buncit) di sisakan supaya cakep jatuhnya. Lalu supaya tidak jatuh(dan perabotnya kelihatan), ada lagi kain penahan (berfungsi seperti ikat pinggang) .... keren abisss, tinggal manjat tembok ajah nih .....oops salah, bukan kostum spiderman.

Awalnya saya biasa-biasa saja (seperti iklan Axe), tetapi lama-lama kok angkat tangan pegal juga ..ha..ha... ngga kok. Rupanya menjadi anggota penari Kecak itu merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan, dan kalau lihat di TV-TV (bukan lihat di beberapa TV, tapi lihat di satu TV beberapa kali) tari kecak cuman kaya orang kurang kerjaan teriak2 ngitarin api unggun di puncak gunung. Ternyata tari kecak itu ada ceritanya, saya ngga tahu apakah ceritanya bisa berganti2, tetapi waktu saya nari ceritanya adalah Ramayana (kalau gua ngga salah ingat) soalnya ada Kijang (bukan Toyota), Cowo, Cewe, Monyet, Raksasa, Burung Gede (burung beneran). Jadi kira-kira kan Kijang memancing Cowo (Rama) untuk mengejarnya dan meninggalkan Shinta, lalu Shinta diculik Arwana.. eh Rahwana, lalu Jatayu datang menolong tetapi gagal, lalu Sun Go Kong datang..salah.. Hanoman datang membantu dan akhirnya Arwana berhasil dikalahkan Rama dan seperti cerita-cerita Hollywood, happy ending dan diakhiri dengan pesta bakar2 sabut kelapa (untung gua di belakang jadi ngga dapat bonus bara api).

Sangking serunya mengikuti ceritanya (waktu Rahwana dipukulin ... ) saya sampai konsentrasi banget dan tangan kita kan diangkat ke atas sambil nyebut cak....cak..cak......cak....cak dan mengikuti Rahwana masuk panggung.... tahu2 ada yang nyenggol dan melotot....tangan saya di tepak2.... oops, semua sudah pada turun tangannya, tinggal saya sendirian yang naikin tangan dan cak....cak...cak...L.

Babi Guling Terenak Sedunia, makan manggis paling berkesan

Salah satu makanan yang saya nanti-nantikan dalam acara ini adalah Babi Guling Terenak Sedunia, kata Andrew Morton (CMIIW). Waktu saya makan dan minta tambah kulitnya yah mbak..... ngga boleh. Rupanya sudah satu set antara babi panggang dengan kulitnya. Menurut pendapat saya ini bukan babi panggang terenak sedunia, kulitnya keras dan melawan. Saya gigitnya takut2 karena takut somplak (gigi palsunya ... bukan kulit babinya), sangking kerasnya.... Andrew mungkin mamanya kurang bisa masak kali yah dan belum pernah macarin cewe dari Bangka sehingga dia bilang ini Babi Guling terenak sedunia. Atau mungkin karena selera gua yang beda... menurut gua sih masih lebih enak Suckling pig Grand Tower (sekarang sudah ngga ada), atau suckling pig (kulitnya) dim sum Ahyat Mid Plaza.

Waktu hitung2an, ada yang bikin gua shock. Bayar Babi Panggangnya 300ribuan, dan setelah itu ada yang Rp. 270ribuan... hayoo tebak, minumnya ? Nasinya ? Krupuknya ? Pop Mienya ?

SAUDARA...SAUDARA....

.... yang 270 ribuan adalah bayar Manggisnya. Ha..ha...ha... kalau caranya gitu, rahasia kesuksesan bisnis Ibu Oka adalah Manggisnya dan bukan babi panggangnya. Kenapa ? Karena satu “biji” buah manggis dia hitung Rp. 3.000,-. Sebenarnya kalau jalan2 ngga boleh gitu yah... tapi sampai sekarang gua masih sebal, masa manggis Rp. 3.000,- sebiji.

Maka jadilah angka 3.000,- sebagai angka keramat JS-er di Bali. Selain itu masih banyak hal-hal keramat lainnya misalnya... warna yang favorit dan paling dicari peserta tour.. merah, buah apa yang bisa bikin kaget ?.... Manggis bu Oka. Cowo idaman .... Yo..., Tante Idaman JS-er Bali, Tante Grace.

PS: Wah, sudah 2 jam ngetik jadi harus dihentikan kalau tidak jadi makin ngawur.

Salam,

Alfons

No comments: